PULLORUM
(Berak Kapur)
Penyakit ayam merupakan kendala utama pada peternakan
intensif dilingkungan tropis seperti di Indonesia, karena dapat menurukan
produksi. Dalam pemeliharaan ternak, salah satu penghambat yang sering dihadapi
adalah penyakit. Bahkan tidak jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi
beternak akibat kematian ternaknya. Salah satu penyakit pada unggas adalah
Pullorum .
Pullorum atau yang dikenal dengan berak kapur
merupakan penyakit infeksi akut atau
kronis yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum (Bentuk
batang, Gram negatif, non motil, tidak berspora, fakultatif aerob).
Pullorum ditandai dengan diare berwarna putih
dan adanya nekrosis jarum dibeberapa organ. Penyakit ini pertama kali pada
tahun 1900 dilaporkan oleh Rettger. Pullorum biasanya menyerang pada anak ayam
sampai umur 4 minggu. Infeksi pullorum inidapat terjadi pada berbagai jenis
unggas terutama ayam,entok dan kalkun sedanagkan pada mamalia jarang sekali
dijumpai. Pullorum yang terjadi pada ayam umur 14 hari dapat berakibat fatal,
akan tetapi ayam yang berumur lebih tua tahan terhadap penyakit ini. Ayam yang
sembuh menjadi pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit.
Penularan pullorum terjadi
terutama dari telur dan penyebarannya berlangsung di pengeraman, penetasan,
kotak anak ayam, kandang yang tercemar, peralatan, burung liar, dan limbah
peternakan. Dalam kondisi akut akan terjadi kematian sebelum lesi berkembang.
Kematian mulai terjadi pada umur ayam 5-7 hari dan puncaknya pada 4-5 hari
setelah terjadi infeksi.
Tanda-tanda serangan pullorum
pada anak ayam yaitu merunduk, murung, mengantuk,menggigil, diare, lutut
membengkak lemah dan pantat kotor dengan bulu yang lengket. Tinja atau ekskreta
berwarna putih seperti kapur dan ada kalanya berwarna hijau, pernafasan
terengah-engah(megap-megap). Ayam yang selamat yaitu yang yang terserang dan
tidak mati akan menjadi subklinis dan sebagai pembawa sifat dengan infeksi
terbatas pada indung telur.
Pencegahan pullorum
dapat dilakukan dengan: Melakukan sanitasi kandang dengan
antiseptik, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan
kandang.
Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi
ayam, jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, litter jangan berdebu dan
terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilaksanakan system all in all out, peralatan peternakan dicuci
bersih. Sementara ini pullorum belum ada obat yang memberikan hasil memuaskan, tetapi
pemberian obat membantu menekan jumlah kematian. Terapy, Medoxy, Sulfamix,
Koleridin, Tetra-Chlor, Respiratek, Neo Meditril atau Trimezyn merupakan
pilihan obat yang dapat menekan kematian akibat pullorum. Setelah pemberian
obat selesai, berikan Vita Stress 4-5 hari untuk membantu penyembuhan penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar