Rabu, 14 September 2016

Penyakit Pada Unggas Pullorum

PULLORUM (Berak Kapur)
Penyakit ayam merupakan kendala utama pada peternakan intensif dilingkungan tropis seperti di Indonesia, karena dapat menurukan produksi. Dalam pemeliharaan ternak, salah satu penghambat yang sering dihadapi adalah penyakit. Bahkan tidak jarang peternak mengalami kerugian dan tidak lagi beternak akibat kematian ternaknya. Salah satu penyakit pada unggas adalah Pullorum .
Pullorum  atau yang dikenal dengan berak kapur merupakan penyakit  infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh  bakteri Salmonella pullorum (Bentuk batang, Gram negatif, non motil, tidak berspora, fakultatif aerob).
 Pullorum ditandai dengan diare berwarna putih dan adanya nekrosis jarum dibeberapa organ. Penyakit ini pertama kali pada tahun 1900 dilaporkan oleh Rettger. Pullorum biasanya menyerang pada anak ayam sampai umur 4 minggu. Infeksi pullorum inidapat terjadi pada berbagai jenis unggas terutama ayam,entok dan kalkun sedanagkan pada mamalia jarang sekali dijumpai. Pullorum yang terjadi pada ayam umur 14 hari dapat berakibat fatal, akan tetapi ayam yang berumur lebih tua tahan terhadap penyakit ini. Ayam yang sembuh menjadi pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit.
Penularan pullorum terjadi terutama dari telur dan penyebarannya berlangsung di pengeraman, penetasan, kotak anak ayam, kandang yang tercemar, peralatan, burung liar, dan limbah peternakan. Dalam kondisi akut akan terjadi kematian sebelum lesi berkembang. Kematian mulai terjadi pada umur ayam 5-7 hari dan puncaknya pada 4-5 hari setelah terjadi infeksi.
Tanda-tanda serangan pullorum pada anak ayam yaitu merunduk, murung, mengantuk,menggigil, diare, lutut membengkak lemah dan pantat kotor dengan bulu yang lengket. Tinja atau ekskreta berwarna putih seperti kapur dan ada kalanya berwarna hijau, pernafasan terengah-engah(megap-megap). Ayam yang selamat yaitu yang yang terserang dan tidak mati akan menjadi subklinis dan sebagai pembawa sifat dengan infeksi terbatas pada indung telur.

Pencegahan pullorum dapat dilakukan dengan: Melakukan sanitasi kandang dengan antiseptik, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan kandang. Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi ayam, jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, litter jangan berdebu dan terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilaksanakan system all in all out, peralatan peternakan dicuci bersih. Sementara ini pullorum belum ada obat yang memberikan hasil memuaskan, tetapi pemberian obat membantu menekan jumlah kematian. Terapy, Medoxy, Sulfamix, Koleridin, Tetra-Chlor, Respiratek, Neo Meditril atau Trimezyn merupakan pilihan obat yang dapat menekan kematian akibat pullorum. Setelah pemberian obat selesai, berikan Vita Stress 4-5 hari untuk membantu penyembuhan penyakit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar